April 05, 2010
7 dari 10 Pelajar Bogor Merokok
Jurnal Bogor, 5 April 2010
Rubrik: REBEL
Rubrik: REBEL
Bogor - Belakangan ini rokok telah menjadi gaya hidup sebagian remaja Bogor, bukan sekedar gaya-gayaan tapi juga dijadikan gengsi lebih buat pelajar yang ngerokok, namun di balik gengsi ada bahaya tersembunyi yang akan berakibat fatal terhadap si pengguna jika terus merokok. Kebanyakan pelajar mengenal rokok dari lingkungan sekitar, bahkan lingkunganlah faktor utama yang paling berpengaruh terhadap perokok. Kaya Alby Iskandar salah satu siswa SMA Negeri di Bogor yang ngaku kalo akhirnya kecanduan rokok karena ajakan temen. “Gw mulai ngerokok pas kelas 10 semester 2. Tadinya gw anti rokok, soalnya waktu dulu tuh gw atlit dan pemain futsal jadinya weh gw gak suka sama rokok. Pertama tuh emang dari diri sendiri, pengen tau gimana rasanya rokok, trus teman-teman juga ada yang suka nawarin rokok, jadinya gw ngeroko deh,” ungkapnya. Dari hasil angket yang dibuat oleh tim Rebel Jurnal Bogor, 7 dari 10 (skala kecil) pelajar di Kota Bogor adalah perokok loh! Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga ngasih prestasi nih buat Indonesia yaitu sebagai urutan ketiga jumlah perokok terbanyak mencapai 146.860.000 jiwa. Sadisnya lagi, dari hasil SUSEDA (Survey Sosial dan Ekonomi Daerah) Jawa Barat tahun 2002, Kota Bogor punya 22,51 persen perokok usia di bawah 10 tahun. “Ngeliat data itu gw ngerasa cukup prihatin. Soalnya, umur 10 tahun tuh lebih cocok jajan gorengan daripada beli rokok,” tambahnya.
Menurut Survei Global Tembakau di Kalangan Remaja tahun 1999, 1.490 murid SMP di Jabotabek, ada sekitar 46,7 persen siswa pernah merokok dan 19 persen di antaranya mencoba sebelum usia 10 tahun, ckckckck. Ternyata peningkatan presentase merokok tertinggi ada pada usia 15-19 tahun, umurnya para rebellion nih. Kenaikannya dari 13,7 persen di tahun 1995 jadi 24,2 persen atau naik 77 persen tahun 1999. Sedangkan data Badan Pusat Statistik nyebutkan, tahun 2004 perokok aktif pada usia 13-15 tahun sebanyak 26,8 persen dan pada usia 5-9 tahun sebanyak 2,8 persen. Banyak juga yah …
Di sisi lain, melihat kenaikan yang sangat pesat ini, drg. Junita, MKM selaku Kasi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bogor beranggapan kalo kenaikan angka perokok ini disebabkan faktor utamanya karena ada di lingkungan keluarga. “Kenaikan angka perokok ini mungkin disebabkan karena 43 juta anak Indonesia terpapar asap rokok di lingkungan rumah. Hasil SUSEDA (Survey Sosial dan Ekonomi Daerah) Jawa Barat tahun 2002, kabupaten atau kota Bogor sendiri punya 7,22 persen perokok yang merokok pertama kali usia dibawah 10 tahun, angka tertinggi dibanding kabupaten atau kota lain di Jawa Barat,” tuturnya kepada tim Rebel beberapa hari lalu.
Resty Agisti
redaksi@jurnalbogor.com
0 comments
mau kita menuliskan rekomendasi lain yang bisa dijadiin sarana tujuan. silahkan komentar disini :)